Kurikulum Perlu Berubah?
Dalam dunia pendidikan adanya kurikulum sangatlah penting. Arah dan tujuan pendidikan terancang dengan baik di dalamnya sehingga untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran guru atau pendidik akan berpatokan pada kurikulum yang dipakai pada satuan pendidikannya.
Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pembelajaran, Bapak Hamid Muhammad mengatakan, perubahan kurikulum adalah satu hal yang tidak dapat dihindarkan. Masyarakat harus memahami mengapa kurikulum pendidikan sangat dinamis dan kerap berubah.
Apa itu Kurikulum?
Menurut Soedijarto, “Kurikulum adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh siswa atau mahasiswa untuk.
Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin yaitu curricular yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Dengan demikian dalam pengertian sempit kurikulum diartikan dengan sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik dalam jangka waktu tertentu.
Kurikulum merupakan panduan / aturan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar peserta didik. Kurikulum sangatlah kompleks dan multi dimensi, kurikulum dapat diibaratkan sebagai jantung pendidikan yang akan memberikan degupan bagi semua komponen didalamnya.
Peran dan fungsi Kurikulum
Peran Kurikulum sebagai pedoman dan acuan dalam pembelajaran. Fungsi Kurikulum bagi pendidikan adalah untuk menjadi panduan dalam proses belajar dan pembelajaran peserta didik.
Komponen Kurikulum menurut Ralph Tyler :
- Tujuan
- Konten
- Metode/cara
- Evaluasi
Fungsi kurikulum
Fungsi kurikulum secara luas adalah dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum merupakan alat atau usaha untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan tersebut diantaranya adalah:
1. Tujuan Nasional (Pendidikan Nasional)
2. Tujuan Institusional (Lembaga atau Institusi)
3. Tujuan Kurikuler (Bidang Studi)
4. Tujuan Instruksional (Penjabaran Bidang Studi)
Fungsi kurikulum bagi peserta didik
Bagi peserta didik, fungsi kurikulum adalah sebagai sarana untuk mengukur kemampuan diri dan dalam konsumsi pendidikan dengan segala evaluasi yang ada dialamnya. Hal ini berkaitan juga dengan ketercapaian target-target yang membuat peserta didik dapat mudah memahami berbagai materi ataupun konten guna melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya dengan mudah.
Fungsi Kurikulum bagi Pendidik
Bagi pendidik ataupun guru, fungsi kurikulum akan sangat berguna dalam penerapan cara keterlaksanaan proses belajar dan mengajar. Pendidik atau guru akan merasa sangat terbantu dengan adanya kurikulum, karena mereka dapat mengajar dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dibuat dalam penyampaian materi maupun evaluasi yang akan dilakukan. Fungsi kurikulum disini lebih cocok disebut sebagai pedoman kerja bagi pihak pendidik atau guru dan menjadi jembatan diantaranya.
Selain itu dengan adanya kurikulum, pendidik atau guru dapat mengadakan evaluasi guna mengukur ketercapaian dan perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran atau pengalaman yang telah diberikan. Nantinya seorang pendidik bisa merefleksikan dirinya dengan hasil evaluasi yang ada untuk memperbaiki proses pembelajaran kedepan agar terciptanya pendidikan yang lebih bermakna dan menyenangkan.
Fungsi kurikulum bagi Orang tua
Orang tua merupakan sosok yang harus bersinergi dengan pihak sekolah dalam pembentukan karakter dan perkembangan kebaikan-kebaikan yang dimiliki peserta didik. Oleh karena itu, orang tua diwajibkan untuk tahu kurikulum apa yang digunakan oleh sekolah tempat anaknya akan tumbuh. Karena nantinya orang tua juga harus menuntun dan memberikan dorongan pada anak sesuai dengan kurikulum yang diterapkan baik secara akademik maupun non akademik.
Selain itu, fungsi kurikulum lainnya bagi orang tua adalah sebagai gambaran bagaimana anaknya belajar dan apa saja yang didapatkan anaknya selama di sekolah. Jadi, orang tua juga bisa mengevaluasi anak maupun sekolah dalam penerapan kurikulum pembelajaran.
Seperti ungkapan Ki Hajar Dewantara
“Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota masyarakat.
Dapatkah Kurikulum berubah?
Kurikulum oprasional satuan pendidikan harus bersifat dinamis artinya dapat diubah sesuai perubahan dan perkembangan budaya dan zaman, selain mengikuti zaman yang sudah diadaptasi sesuai lingkungan geografis. Terus juga bersifat fleksibel yang artinya bisa beradaptasi sesuai kebutuhannya. Contoh saat pandemi kurikulum kita tidak bisa berbuat banyak karena terlalu kakunya kurikulum tersebut sehingga ada jarak untuk adaptasi murid dan guru didalamnya yang tentunya sangat memakan waktu yang cukup lama.
Kurikulum bersifat fleksibel, dinamis dan terus berkembangkan atau diadaptakan sesuai konteks dan kebutuhan peserta didik untuk membangun kompetensi sesuai masa kini dan masa yang akan datang. Selain itu sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara bahwa kurikulum harusnya menyesuaikan diri dengan kodrad alam dan zaman dimana murid itu tumbuh.
Kurikulum harus berubah untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, apalagi masa sekarang ini Ilmu Pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang dan pembelajaran akan kaku dan membosankan dengan tanpa adanya unsur TIK didalamnya. tanpa adanya perubahan didalamnya maka siswa akan merasa bosan dan cenderung apatis.
Tugas kita sebagai pendidik untuk menyiapkan, mengantarkan dan membimbing para peserta didik kita menghadapi zaman yang baru, zaman yang sama sekali berbeda dengan zaman kita dulu.
Cita-cita dizaman kita tumbuh hanya sekitar menjadi presiden, tentara, polisi, dokter hingga menjadi guru. Coba sekarang tanyakan pada anak zaman sekarang, cita-cita mereka lebih variatif mulai dari menjadi ilmuan botani, YouTube, gamer, konten kreator, ilustrator hingga animator. Bukankah jika perbedaan ini tidak dibuat maka akan ada hal besar yang hilang? Untuk itulah kurikulum beradaptasi dan melakukan perubahan demi menjadi jembatan pengantar kebahagiaan dan keselamatan mereka menuju cita-cita dan masa depan mereka.
Bagaimana untuk mewujudkannya?
Seluruh komponen harus bersatu padu dan berkolaborasi. peran orang tua, masyarakat dan sekolah harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar serta kepentingan peserta didik sebagai pengembangan Kurikulum.
karena Kurikulum dirancang untuk kebutuhan peserta didik bukan yang lainya. MENGHAMBA pada murid begitulah patokan pendidikan sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara.
Oleh karena itu mari kita beradaptasi dengan era ini dan menjalankan kurikulum yang adaptif. Yuk Bisa Yuk. Yuk MERDEKA!
Untuk paparan dalam bentuk video bisa simak tayangan berikut :
Komentar
Posting Komentar