Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 Model Driscoll
Model Driscoll
Model ini diadaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Model yang dikenal dengan Model “What?” ini pada dasarnya terdiri dari 3 bagian, namun dapat dikembangkan dengan berbagai variasi bergantung pada pertanyaan detail yang dipilih.
Berikutnya perkenalkan:
Yuk lanjut ke Refleksinya :
1) WHAT? (Deskripsi dari peristiwa yang terjadi)
- Apa yang terjadi? Pengalaman baru untuk menjadi pemimpin pembelajaran salah satunya adalah melakukan supervisi akademik. Selain itu kita juga diajarkan dan dilatih untuk memutuskan suatu masalah dengan 9 langkah-langkah yang baik. 9 langkah yang ditempuh dalam pengambilan dan pengujian keputusan meliputi; 1) mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, 2) menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, 3) mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, 4) pengujian benar atau salah, 5) pengujian paradigma benar lawan benar, 6) melakukan prinsip resolusi, 7) investigasi opsi trilema, 8) buat keputusan, 9) lihat lagi keputusan dan refleksikan. Perlu diperhatikan bahwa langkah-langkah ini adalah sebuah panduan, artinya bukan sebuah metode yang kaku dalam penerapannya. Keberhasilan dalam pengambilan keputusan perlu diasah sehingga kita bisa memiliki keterampilan dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berdasar nilai-nilai kebajikan.
- Apa yang saya lihat/dengar/alami? Yang saya 👀lihat bahwa setiap peserta calon guru penggerak semuanya mengalami perkembangan baik dan tambah skill yang didapat dari setiap modul yang dipelajari dan diaplikasikan oleh karena itu saya juga harus bisa berkembang dengan baik seperti mereka apa lagi dalam menjadi seorang pemimpin. Yang saya 👂 dengar bahwa awalnya Pendidikan Guru Penggerak ter-framing dengan kesibukan dan sesuatu yang negatif lainya namun setelah saya menjalani hingga modul 3.1 ini ternyata semua itu tidak tepat adanya karena dalam kenyataannya kami CGP dituntut untuk pintar mengatur waktu dan kesehatan agar tetab produktif dan bahagia. Khususnya pada modul kepemimpinan ini kami dalam keadaan bulan puasa yang memang harus lebih pintar mengatur strategi dengan jadwal Wawan cara 2 atau 3 kepala sekolah selaku pemimpin pembelajaran. Tak lepas dari semuanya kami menikmati sekali tugas ini semata-mata untuk bisa mengukur level upgrade diri kami. Yang saya 🫣 alami awalnya sangat kewalahan karena bersamaan dengan persiapan ujian awal PPG dana pemberkasan PPPK namun Alhamdulillah berkat teman-teman yang luar biasa membantu saya dalam berproses hingga kini. Pun keluarga yang membantu seperti membantu merekam kan video dan masih banyak lagi. Berhubungan dengan kepemimpinan dan hasil wawancara yang telah dilakukan didapatkan bawa setiap pemimpin diwajibkan punya kesabaran ekstra dan teman diskusi yang tepat agar mendapat solusi terbaik untuk kepentingan umum. apalagi dengan penerapan 9 langkah dalam modul ini saya yakin pemimpin akan sangat terbantu dalam mengambil keputusan terbaiknya.
- Apa reaksi saya pada saat itu? Reaksi yang saya lakukan adalah mengatur waktu dan langsung sat-set atur rencana untuk wawancara kepada 3 kepala sekolah dan menghubunginya masing-masing. Untuk memperhatikan langsung bagaimana kepala sekolah membagi pengalaman dalam pengambilan keputusan yang terbaik. Menganalisisnya dan membuat refleksi diri ini agar kwdepan menjadi pemimpin pembelajaran yang baik demi terciptanya ekosistem pembelajaran yang merdeka.
- Apa yang orang lain lakukan pada saat peristiwa itu terjadi? Beberapa orang menyemangati dan mencoba membantu kegiatan ini berlangsung dengan baik. Sungguh pengalaman mengatur waktu yang super sekali. Serasa tak mungkin dilakukan dan Alhamdulillah pada akhirnya bisa dilalui dengan baik. Terimakasih untuk semua orang yang telah membantu selama ini 🙏
2) SO WHAT? (Analisis dari peristiwa yang terjadi)
- Bagaimana perasaan saya pada saat peristiwa itu terjadi? Sangat bercampur aduk, pikiran ada di tiga posisi yang sudah saya jelaskan diatas. Tentang mewawancarai kepala sekolah sungguh sangat canggung diawal pembicaraan namun Alhamdulillah pada pertengahan percakapan sudah mulai mengalir lancar dan sudah tidak tegang lagi.
- Apakah yang saya rasakan sama/berbeda dengan orang yang mengalami kejadian yang sama? Tiap orang merasakan sensasi yang berbeda saat melakukan wawancara namun kebanyakan memang canggung, sungkan dan tegang. Hal ini tergantung pada pengalam masing-masing dan kemampuan mengolah kata-kata. Dari sinilah kami banyak belar bagaimana membawa diri untuk bisa berkomunikasi dengan baik juga mampu menumbuhkan mental yang matang agar hubungan sosial dengan orang lain menjadi mengasikkan.
- Apakah saya masih merasakan perasaan/dampak yang sama jika dibandingkan dengan perasaan/dampak langsung setelah peristiwa? Alhamdulillah secara pribadi dampak itu langsung muncul pada diri saya, salah satunya untuk lebih percaya diri untuk menghadapi pimpinan. Selain itu belajar dengan merefleksikan diri dalam posisi sebagai pemimpin pembelajaran merupakan pengalaman yang luar biasa.
- Kecenderungan apa yang saya amati dari diri saya ketika menghadapi peristiwa serupa? Kecenderungan untuk gugup pada percobaan pertama menurut saya lumrah. Namun saya mencoba untuk membawa diri ini dalam situasi seenakmungkin agar kata-kata yang keluar nantinya tidak blepotan dan minim kesalahan. Sebagai calon pemimpin saya harus bisa memposisi diri pada banyak sketsa situasi dan dari sinilah kemampuan alami sebagai pemimpin akan tumbuh dan diuji. Harapannya saya bisa melakukan 9 langkah pengambilan keputusan dengan baik nantinya.
- Mengapa saya bisa memiliki kecenderungan tersebut? Mungkin hal ini terjadi karena selama ini pemimpin pembelajaran di sekolah kebanyakan selalu memberi jaran antara bawahan dan atasan. Sehingga rasa gugup dan merasa takut melakukan kesalahan ini terus tumbuh. Kedepan semoga dengan keterampilan dan edukasi bahwa 9 langkah pengambilan keputusan bisa disosialisasikan kepada setiap pemimpin pembelajaran di sekolah-sekolah agar rasa canggung tidak terlalu berat dipundak setiap guru.
- Setelah mengalami peristiwa tersebut, apa hal yang berubah dari pendapat, pemikiran, atau apapun yang Anda yakini sebelumnya? Ternyata menjadi seorang pemimpin pembelajaran adalah salah satu posisi penentuan bagaimana sekolah nantinya akan melangkah. Mengapa? Karena dari keputusan beliau-beliau ini akan menjadi langkah kedepan suatu sekolah. Para Guru hanyalah pelaksana keputusan yang diambil jika suaranya tidak pernah diperhitungkan oleh pemimpin pembelajaran di sekolah. Jadi kolaborasi antar warga sekolah sangatlah dibutuhkan untuk saling menguatkan dalam pengambilan keputusan yang baik.
3) NOW WHAT? (Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi)
- Apakah kejadiannya akan berbeda jika pada saat itu saya mengambil langkah yang berbeda? Pastinya akan berbeda karena semua langkah yang kita ambil akanenentikanasa depan kita. Dengan usaha maksimal yang kita lakukan ini haruslah tulus dan sisanya biar Alloh yang tentukan. Tugas kita berusa dan berdoa untuk yang terbaik.
- Di mana saya bisa mendapatkan informasi tambahan agar bisa siap ketika menghadapi peristiwa serupa di masa depan? Saya kira saya akan mendapatkan informasi jika saling bertukar pendapat dan terus mencari literasi sebagai penguat langkah kepemimpinan yang akan saya ambil nantinya.
- Dukungan apa yang saya butuhkan agar bisa menindaklanjuti refleksi saya? Pastinya saya butuh orang lain, tidak bisa sendiri melakukan semuanya. Hal yang paling maksimal jika kita saling bekerja sama, dalam hal ini umpan balik sangatlah saya butuhkan untuk mengukur sebarapa besar impact yang saya buat dan dapat memperbaiki kekurangan untuk memformulasikan langkah kedepan yang lebih baik tentunya.
- Bagian mana yang sebaiknya saya kerjakan lebih dulu? Memaksimalkan 9 langkah keputusan dan memilah mana kasus benar vs Benar atau sebaliknya. Lebih meningkatkan kemapuan berkomunikasi dan mengutamakan kesabaran dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk semuanya.
- Setelah Anda melakukan pembelajaran ini, apa hal baru yang ingin Anda bagikan kepada rekan atau lingkungan Anda? Bahwa kunci mengikuti Pendidikan Guru Penggerak ini bukan semata materi namun lebih dari sekedar materi. Tidak seseram yang dibayangkan hanya butuh pengaturan waktu yang baik. Ini adalah titik dimana kita bisa belajar sambil berkarya dalam setiap modul hingga aksi nyata. Mulai belajar menulis, membuat desain grafis hingga edit video. Dengan semua hal yang telah dilakukan ini semoga kami nantinya bisa menjadi salah satu transformasi pendidikan dan mewujudkan merdeka belajar. Terimakasih 🇮🇩♥️
Komentar
Posting Komentar