NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK
Nilai adalah konsepsi abstrak yang ada dalam diri manusia, hal ini dikerenakan nilai dapat dianggap baik dan dapat pula dianggap sebagai kurang baik. Nilai baik selalu menjadi simbul kehidupan yang dapat mendorong integritas sosial sedangkan nilai yang buruk akan memberikan dampak yang berarti seperti halnya dampak yang terjadi pada konflik, begitulah pemikiran Soerjono Soekanto tentang arti nilai.sedangkan menurut Rokeach, nilai merupakan keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan standar pengambilan keputusan terhadap objek atau situasi yang sifatnya sangat spesifik.
Kehadiran nilai dalam diri seseorang dapat berfungsi sebagai standar bagi seseorang dalam mengambil posisi dan keputusan khusus dalam suatu masalah, sebagai bahan evaluasi dalam membuat tindakan bahkan hingga berfungsi sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai dari dalam diri seorang Guru Penggerak adalah: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Peserta didik. Nilai-nilai ini diharapkan terus tumbuh dan dilestarikan dalam diri seorang Guru Penggerak sehingga menginspirasi sebuah perubahan yang baik. Dari kelima nilai terbuat akan timbul rasa saling mendukung satu dengan lainnya, dan tentunya diharapkan menjadi pedoman berperilaku untuk seorang Guru Penggerak untuk menjadi inspirator kebaikan. saya akan ceritakan mengenai salah SATU dari nilai-nilai GP (berpihak pada murid, inovatif, kolaboratif, reflektif, dan mandiri).
Nilai-Nilai GP yang Sudah Pernah Saya Lakukan dan Terapkan :
INOVATIF :
Ketika saya berkolaborasi dengan guru lain untuk membuat ekstrakurikuler bernama SEL (www.scienceexpeditionlearning.com) saat tahun 2015 Saya mencoba untuk membuat gerakan yg menanamkan karakter cinta lingkungan berupa ekskul bersama rekan saya bernama Bu Afni. Kami mengkonsep banyak hal termasuk kegian dan logo sebagai identitas ekskul kami sebelum menghadap kepala sekolah. Alhamdulillah ekskul ini hidup hingga kini dan sudah 7 tahun lamanya tumbuh inovasi baru dalam paradikam pembelajaran luar kelas.
KOLABORATIF :
Bekerja Sama denga guru dan murid untuk membuat Karya Ilmiah Remaja. Bekerja sama dengan Guru BK untuk mengatasi masalah anak didik sebagai Wali Kelas. Mengurus media sosial sekolah dengan kolaborasi beberapa siswa sebagai adminnya. Berkolaborasi dengan guru mel lain untuk menemukan solusi tentang kesulitan belajar anak.
MANDIRI :
Berpenampilan rapi dan menyenangkan dalam kelas untuk memotivasi diri dan siswa. Tiap hari Rabu memakai songkok khas Bangkalan bernama tongkos agar siswa termotivasi bangga terhadap budaya daerah. Belajar hal-hal baru didunia digital untuk menimbulkan hal baru demi memberi pelayanan terbaik bagus peserta didik.
REFLEKTIF :
Membuat catatan berupa jurnal pribadi tentang apa saja selama pembelajaran yang terjadi guna membuat perbaikan dikemudian hari.
BERPIHAK PADA MURID :
Saya dibeberapa kesempatan memberi kesempatan siswa untuk mengumpulkan tugas sesuai dengan kemampuan mereka misalnya mereka memilih untuk membuat karya tulis, audia atao video atau bahkan lebih dari satu format tugas untuk mendukung keberpihakan pada murid.
Kembali membahas Guru Penggerak bisa mandiri, yang berarti guru mampu memunculkan motivasi dan inovasi dalam dirinya sendiri untuk membuat perubahan baik bagi lingkungan sekitarnya maupun pada dirinya sendiri. Prilaku yang bisa dilakukan guru adalah bisa melakukan refleksi dan instrospeksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan baik didalam kelas ataupun diluar kelas. Sangat peka untuk mendengar saran dan kritik dari pengawas, kepala sekolah, sesama guru dan peserta didik. disilah poin terpenting seorang guru bisa berkembang menuju versi terbaiknya sebagai seorang pendidik baik di sekolah sebagai guru dan di rumah sebagai orang tua.
Seoarang guru yang reflektif selalu melihat dari sisi positif setiap saran dan kritik untuk memperbaiki kualitas kerja. Seorang Guru jangan sampai merasa puas terhadap pembelajaran yang dilakukan. Guru berani jujur mengakui kekurangan dirinya dalam pembelajaran dan berusaha menumbuhkan inovasi baru bagi kebaikan ekosistem disekitarnya. Peka terhadap apa yang terjadi disekitarnya yang tentunya harus ada bantuan orang lain sebagai partner kerja untuk saling mengingatkan dan menguatkan. Karena sejatinya dengan terciptanya kerja sama ini akan memperingan proses kita untuk selangkah lebih maju.
Karekter Guru penggerak berkaitan dengan nilai kolaboratif yaitu guru harus membangun hubungan kejasama yang positif dan harmonis dengan orang tua peserta didik, komite sekolah, organisasi di lingkungan sekolah dan dinas pendidikan untuk kemajuan bersama. Karakter seorang Guru penggerak terkait inovatif yaitu guru penggerak harus mampu menemukan ide-ide atau gagasan baru tentang metode, media, dan suasana pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dan menyenangkan. Karena peserta didik disini sudah menjadi pusat proses pembelajaran dan guru menjadi Pamong atau fasilitator bagi kemajuan baik bagi setiap peserta didiknya.
Guru diharapkan mengutamakan perkembangan setiap peserta didik sebagai acuan utama, Guru juga diharapkan mampu menghadirkan pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik, menghadirkan pembelajaran dimana peserta didik membangun sendiri pengetahuanya dengan rasa bahagia karena pembelajaran yang guru sajikan dengan cara menyenangkan. Guru juga diharapkan mampu mewujudkan profil pelajar Pancasila bagi peserta didiknya. Pelajar yang memiliki profil ini adalah peserta didik yang terbangun untuk keenam dimensi pembentuknya.
Keenam dimensi tersebut adalah: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna.
Sebagai contoh: ketika seorang pelajar perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil untuk memecahkan masalah mak diperlukan juga kemampuan bernalar kritis untuk melihat permasalahan yang ada. Solusi yang dihasilkan juga perlu mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Untuk mewujudkan ke enam dimensi tersebut dibutuhkan peran besar dari seorang guru. Peran dari dari seorang Guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Guru Penggerak diharapkan mampu senantiasa berperan untuk mendorong dirinya sendiri demi melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya. Peran tersebut adalah:
Menjadi Pemimpin Pembelajaran
Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong wellbeing ekosistem pendidikan sekolah. Pemimpin Pembelajaran berarti seorang Guru akan menjadi seorang pemimpin yang menitikberatkan pada komponen yang terkait erat dengan pembelajaran, seperti kurikulum, proses belajar mengajar, asesmen, pengembangan guru serta komunitas sekolah. Guru Penggerak diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada peserta didik, dengan memperhatikan segenap aspek pembelajaran yang mendukung tumbuh-kembang peserta didik menuju kebaikan dan kebahagiaan.
Menggerakkan Komunitas Praktisi
Guru Penggerak berpartisipasi aktif dalam membuat komunitas belajar untuk para rekan guru baik di sekolah maupun wilayahnya. Komunitas yang bisa dibuat guru-guru seperti KKG, MGMP bahkan komunitas kecil pembelajaran di Sekolah. Praktik baik yang dimiliki guru bisa dibagikan dalam komunitas tersebut sehingga kegiatan ini menjadi bahan pembelajaran untuk para guru sejawat dan menjadi inspirator tergeraknya kebaikan baru.
Menjadi Coach Bagi Guru Lain
Guru penggerak diharapkan mampu menjadi coach dan mentor bagi rekan guru lain seperti perannya menjadi Pamong untuk peserta didik terkait pengembangan pembelajaran di sekolah baik pelatihan sederhana misalnya yang terbaru adalah aplikasi terhangat abad ini yaitu “Canva” untuk pendidikan. Seorang Guru Penggerak juga diharapkan peka terhadap perkembangan zaman dan perubahan-baru tentang kebaikan pendidikan dan mampu mendeteksi aspek-aspek yang bisa ditingkatkan dari rekan sejawatnya. Seorang Guru Penggerak diharapkan juga mampu merefleksikan hasil pengalamannya sendiri serta guru lain untuk dijadikan poin peningkatan untuk pembelajaran. Tidak lupa sebagai seorang coach, Guru Penggerak diharapkan juga bisa memantau perkembangan dari rekan guru lain tersebut untuk menyongsong bersama sebuah perubahan baik di sekolah.
Mendorong Kolaborasi Antar Guru
Kolaborasi antar guru sangat diperlukan disekolah untuk mendapatkan hasil yang terarah dan optimal. Guru penggerak diharapkan membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan dan kebijakan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada peran ini, seorang Guru Penggerak diharapkan meninggalkan rasa egoisnya dan mampu memetakan para pemangku kepentingan di sekolah (serta luar sekolah), serta membangun dialog antar para pemangku kepentingan tersebut demi terciptanya ekosistem kolaborasi yang sehat dan menguatkan.
Mewujudkan Kepemimpinan Peserta Didik
Setelah Guru mampu memperoleh dan menerapkan Jiwa kepemimpinan untuk dirinya maka seorang Guru diharapkan menuju kelevel berikutnya untuk bisa memberikan dorongan dalam peningkatan kemandirian dan kepemimpinan peserta didik di sekolah. Peran seorang Guru Penggerak berarti membantu para peserta didik ini untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi peserta didik untuk belajar, juga mendidik karakter peserta didik di sekolah guna menumbuhkan bibit-bibit karakter pemimpin yang baik demi masa depan Indonesia.
10 kegiatan di sekolah yang saya anggap masuk sebagai contoh penerapan dari peran GP :
1. Memberikan teladan yang baik
Contoh : Tepat Waktu, Berpakaian Rapi, tidak Merokok dan selalu berusaha menjadi guru yang menyenangkan.
2. Membagikan update Kebisaan dalam dunia digital dan pembelajaran
Contoh : menjadi tutor canva dan editing capcut untuk media pembelajaran
3. Berkolaborasi dengan rekan
Contoh : Saya berkolaborasi dengan guru dan murid ketika proses pembuatan karya ilmiah remaja untuk lomba. Bekerja sama dengan guru BK tentang masalah dan perkembangan siswa sesuai dengan tugas saya sebagai wali murid.
4. Memebuat kegiatan ekstrakurikuler
Contoh : Membuat SEL dari 2015 hingga kini
5. Membawakan materi dengan menarik
Contoh : saya selalu mencoba menggunakan media yang variatif agar anak-anak tidak bosan dan menarik minat belajar
6. Berkarya positif
Contoh : mengajak anak-anak didik untuk bisa berkarya minimal dengan mengasah nalar menulis dalam blogger atau wattpad atau bahkan menjadi konten creator YouTube.
7. Memotivasi siswa dan guru
contoh : ketika ada yang sudah menyerah saat itulah tugas kita memberika penguatan ini karena kita pasti bisa melakukan yang terbaik jika saling mengingatkan dan menguatkan
8. Memberikan wawasan kepemimpinan
Contoh : bagi siswa yang sudah pernah menjadi ketua kelompok maka bergiliran untuk tugas kelompok berikutnya. Harapanya adalah semua siswa dapat merasakan dan menumbihkan jiawa kepemimpinan
9. Mengikuti pelatihan untuk pengembangan diri (materi ataupun aplikasi)
Contoh : mengikuti pelatihan canva, pelatihan kepramukaan dan pelatihan merdeka belajar dari Kemdikbud
10. Murah senyum dan membuat ekosistem kebahagiaan
Contoh: ketika suasana kelas sudah tidak memungkinkan maka saya akan coba memberiice breaking, membagikan cerita lucu atau lainya yang bisa mencairkan suasana kelas.
Terima Kasih 🇮🇩💪🙏❤️
Komentar
Posting Komentar